Sunday, April 4, 2010

Industri Strorage Paling Disorot Green Investment

Pada konferensi perubahan iklim yang diselenggarakan di Kopenhagen, Denmark, akhir tahun lalu, industri yang paling disorot adalah industri storage. Sebab, industri tersebut dianggap paling banyak menyedot energi listrik.Diterangkan Country Manager Intel Indonesia Budi Wahyu Jati, dalam pertemuan perubahan iklim tersebut server paling banyak disorot, agar untuk melakukan program yang dinamakan Green Investment. Karena seperti diketahui, server saat ini mengkonsumsi listrik yang tidak sedikit, sehingga industri yang menggunakan server dianggap sebagai salah satu biang terjadinya pemborosan sumber daya alam.

"Kita mesti ingat, server berbeda dengan desktop. Jika desktop pada saat-saat tertentu saja dinyalakan, maka server harus menyala 24 jam setiap hari. Apalagi server yang digunakan untuk layanan banking, sudah pasti tidak boleh down atau mengalami gangguan," terang Budi, disela-sela pengenalan Intel Xeon 7500, di Menara WTC, di Jakarta, Rabu (31/3/2010).

Maka, tidak mengherankan kalau negara-negara maju sudah menekankan pentingnya Green Investment di industri storage. Budi mencontohkan, Korea Selatan dan Amerika Serikat adalah negara yang paling serius dalam menerapkan kebijaksanaan investasi hijau ini.

Intel sendiri menawarkan beberapa jajaran Intel Xeon terbarunya, 7500, yang merupakan penerus dari Xeon 7400. Diklaim Budi, kemampuan kartu chip buatan perusahaanya sebanding dengan 9:1, maksudnya kartu di server ini mampu menjalankan sembilan server dalam satu server saja sehingga mampu mengkonsumsi listrik dengan rendah. 
 

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “Industri Strorage Paling Disorot Green Investment”

Post a Comment

 

Copyright © 2010 Indonesian Computer News | insan lammusu. All Rights Reserved. Powered by insan art and Distributed by insan .