Ponsel lokal sudah mendapatkan tempat di hati masyarakat. Bahkan keberadaan mereka mengancam keberadaan vendor mapan di Indonesia, seperti Nokia dan Sony Ericsson.

Menghadapi tahun 2010, vendor lokal harus menjawab kepercayaan tersebut dengan sejumlah inovasi baru. Jika memang produknya tetap ingin dilirik.

"Ponsel lokal mulai gerogoti ponsel branded. Artinya, kita sudah mulai dipercaya. Di 2010 nanti, sudah waktunya kita mengadopsi Android dan 3G," jelas General Manager HT Mobile Nuramin, di EX Plaza, Jakarta, Kamis (3/12/2009) petang.

Selain itu juga, tren tahun depan untuk ponsel lokal, tidak hanya monoton pada ponsel dengan qwerty saja. Sebab, menurut Nuramin, akan ada pengembangan inovasi baru. Dan yang terpenting, murah agar bisa menjangkau segmen bawah

"Ponsel 3G dengan qwerty harus dilaunch di bawah Rp1 juta, dan itu bisa terjadi di kuartal pertama 2010 nanti," tegasnya.

Memang, ponsel murah menjadi semacam sebuah harga mati bagi vendor lokal. Pasalnya, perang harga antar sesama vendor lokal cukup mengkhawatirkan.

Bahkan imbasnya, selain pemasukan juga mengecil, bukan tidak mungkin belanja iklan juga ikut tergerus.

"Sekarang penjualan ponsel sudah bak kacang goreng harganya. Imbasnya, margin keuntungan yang didapat mengecil, karena pendapatan mereka otomatis kecil pula. Dan bisa-bisa belanja iklan juga diperkecil, ini juga yg harus diwaspadai media di 2010," tandas pria plontos tersebut.